Walking Tour – Multatuli & Sultanate of Bantam – 29 Oktober
Rp 575.000
Pengumuman : Tersedia slot untuk 3 orang lagi. (per 25 Oktober). Terima kasih
Di bulan November 1808, pasukan Hindia Belanda diperintahkan oleh Gubenur Jendral Herman Willem Daendels untuk menyerang dan menghancurkan Keraton Surosowan, tempat kediaman Raja-raja Banten (dalam bahasa Inggris disebut sebagai Bantam) karena tidak kooperatif dengan Belanda dan mereka membunuh utusan yang dikirim Dandels sebelumnya. Sultan Banten pun bersama keluarganya akhirnya ditahan di Benteng Speelwijk sebelum diasingkan. Sejak itu sejarah panjang Kesultanan Banten diakhiri dan dimasukkan ke dalam wilayah kontrol Hindia Belanda.
Namun Kesultanan Banten yang telah dihancurkan oleh Daendels, masih memiliki peninggalan-peningalannya dikawasan Banten Lama, seperti Benteng dan Keraton Surosowan, Benteng Speelwijk, Keraton Kaibon (yang artinya keibuan, yang sempat ditinggali oleh ibu suri Sultan). Wilayah ini memiliki situs arkeologi yang kaya untuk dipelajari sejarahnya.
Selain mengunjungi Banten Lama, Teman-teman akan diajak untuk mengunjungi Museum Multatuli di Rangkasbitung di lokasi yang dulunya adalah kantor wedana Lebak. Eduard Douwes Dekker atau nama penanya Multatuli menulis buku “Max Havelaar” yang revolusioner yang membuka wajah buruk kolonialisme di Hindia kepada orang di Eropa yang kelak berakibat kepada kebangkitan nasionalisme Indonesia.
Kita akan berpetulang seharian bersama-sama ke Museum Multatuli dan Banten Lama dengan kendaraan bus dari Jakarta dalam tour “Multatuli & the Sultanate of Bantam”. Walking tour akan dilaksanakan dengan melakukan protokol kesehatan yang bisa dibaca di Syarat & Ketentuan. Tandai kalendermu untuk menjelajah bersama kami. Dapatkan detail lebih lanjut dan daftarkan diri anda melalui link in bio kami.
Reviews
There are no reviews yet.