Jalan Menuju Kesepakatan (Linggarjati & Cirebon) Bus Tour – 21-22 Juni 2025 (2D1N)

Rp 1.960.000Rp 2.375.000

Geger terjadi di Keraton Cirebon di pertengahan abad ke 17 ketika terjadi kekosongan tahta karena Sultan Cirebon, Panembahan Ratu II dan Putra Mahkota tidak berada di dalam Keraton, namun diboyong ke Keraton Mataram oleh Raja Amangkurat I.

.

Akhirnya Pangeran Wangsakerta, putra sultan yang lain meminta bantuan dari Kesultanan Banten untuk membebaskan keluarganya dari pengasingan di Mataram selama bertahun-tahun. Kesultanan Banten pun membantu dan mereka bekerja sama dengan Trunojoyo untuk melawan Amangkurat I. Kelak pemberontakan besar yang dipimpin Trunojoyo berhasil mengepung Keraton Mataram dan membebaskan dua putra dari Panembahan Ratu II. Di Banten, dua pangeran ini sepakat untuk bertahta bersama-sama menjadi sultan di wilayah Cirebon. Pangeran Martawijaya, yang lebih tua menjadi Sultan Kasepuhan dan Pangerang Kertawijaya menjadi Sultan Kanoman.

.

Cirebon adalah kota dagang yang penting sejak lama, bahkan Armada Cheng Ho sempat mendarat di kota pelabuhan ini. Berbagai suku bangsa berdagang di sini termasuk dari daerah lain di Kepulauan Nusantara, China, Arab, dan Belanda. Budayanya pun mengalami percampuran menghasilkan bahasa tersendiri yang disebut Basa Cerbon yang memiliki unsur Jawa dan Sunda.  

.

Di masa kolonial, kota ini menjadi ibukota dari sebuah karesidenan yang terdiri dari Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan. Terdapat bangunan-bangunan lawas yang masih baris berbaris baik di wilayah Kota Lama, Pecinan, dan alun-alun keraton. Di Kota Lama kita dapat melihat dan mendengarkan cerita kejayaan industri gula, karet, dan tembakau termasuk warisan gedungnya.

.

Di dekat kota Cirebon terdapat dataran tinggi di lereng gunung Ciremai bernama Linggarjati. Daerah ini menjadi desa resort sejak zaman Hindia Belanda. Pada masa Perang Kemerdekaan, pemerintah pendudukan Belanda tidak mengakui Republik Indonesia. Mediasi dilakukan oleh Inggris untuk membawa kesepakatan di antara Republik yang baru lahir dengan Belanda. Diadakanlah gencatan senjata di Oktober 1946 dan desa Linggarjati dipilih sebagai lokasi perundingan di tanggal 11-15 November 1946. Lokasi Linggarjati diusulkan oleh Maria Ulfah Santoso, Menteri Sosial di Kabinet Sjahrir yang kebetulan menghabiskan masa kecil di Kuningan karena ayahnya adalah mantan Bupati Kuningan. Linggarjati pun terletak di antara Jakarta, pusat pemerintah pendudukan Belanda dan Yogyakarta, pusat pemerintah RI masa itu. Walaupun pro dan kontra menyikapi hasil dari perundingan, namun ini adalah bagian dari proses pengakuan diplomasi Indonesia di dunia internasional.

.

Mari kita berkelana bersama-sama ke Cirebon dan Linggarjati di akhir pekan (Sabtu-Minggu) , tanggal 21-22 Juni 2025. Daftarkan diri Anda di website www.walkindies.com atau di link yang ada di Instagram profile bio.

SKU: N/A Categories: ,

Description

Tour Date
21-22 Juni 2025
2 Hari 1 Malam
Price starts from
Rp 1.960.000/pax
Kota
Linggarjati & Cirebon
Metode Transport
Bus dari Jakarta

ITINERARY

.

Hari 01 – SABTU 21 JUNI 2025 – JAKARTA – LINGGARJATI – CIREBON (MP/MS/MM)

Berkumpul jam 06:30 WIB di Parkir Timur Senayan. Penjemputan bagi yang memilih dari Bekasi di Rest Area Toll 19A jam 07:15 WIB
Makan pagi disediakan di bus

Menuju ke Linggarjati, dataran tinggi di lereng gunung Ciremai untuk mengunjungi Gedung Perundingan Linggarjati
Makan siang

Mengunjungi Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang dibangun oleh Sunan Gunung Jati yang terletak di Alun-alun Cirebon
Mengunjungi Keraton Kasepuhan, keraton tertua di Cirebon di mana terdapat benda pusaka Kereta Singa Barong yang pertama kali digunakan di abad ke-15 dan beberapa barang-barang rampasan dari Portugis pada saat penyerangan Cirebon ke Sunda Kelapa

Makan malam kuliner Cirebon di dalam Keraton Kacirebonan dengan penyambutan kesenian oleh tuan rumah
Check in dan bermalam di The Luxton Cirebon Hotel & Convention (optional)

.

Hari 02 – MINGGU 22 JUNI 2025 – CIREBON – JAKARTA  (MP*/MS/-)

Makan pagi di hotel (jika menginap di The Luxton Cirebon Hotel & Convention)
Mengunjungi Balai Kota Cirebon, gedung bergaya art deco dengan aksen udang, lambang Cirebon, yang dibangun di tahun 1926-1927

Walking Tour mengunjungi kawasan heritage di Kota Lama dan Pelabuhan :
Gedung SMP yang dahulu adalah TK zaman kolonial & Keboemen Plein
Gedung Bundar
Gereja Katolik Santo Yusuf
Kantor Pos Cirebon dan melewati Bank Indonesia (Dahulu : De Javasche Bank) di Jalan Raya Pos
Melewati bekas Gedung British American Tobacco
Gereja Kristen Pasundan yang dibangun tahun 1788 yang terdapat 3 makam tua di pelatarannya
Vihara Dewi Welas Asih
Makan siang di eks Pabrik NIRI (National Indonesia Rubber Industry) yang sekarang menjadi café dan museum
Mengunjungi gedung eks Karesidenan Cirebon (masih menunggu izin)

Setelah ini kami dapat mengantar Teman-teman yang ingin pulang naik kereta ke Stasiun Cirebon (tiba di Stasiun jam 14:30 WIB)
Sebelum kembali ke Jakarta, mengunjungi dahulu toko oleh-oleh dan batik.
Free time untuk makan dan sholat di rest area
Diperkirakan tiba di Jakarta sekitar jam 20:00 WIB

.

*Akan disiapkan pula break untuk sholat setiap hari

*Keterangan :
MP = Makan Pagi
MS = Makan Siang
MM = Makan Malam

INCLUSIONS

 

INCLUSIONS

Tour Leader bersertifikasi

Local guide 

Hotel di kota Cirebon (1 malam) – jika ambil opsi hotel

Private Bus AC – 1 unit big bus 40an seater

Tiket masuk sesuai itinerary

Makan sesuai itinerary 

Dinner kuliner Cirebon di dalam Keraton Kacirebonan dengan sambutan kesenian

Mineral water & snack

Souvenir special dari WALK INDIES

 

EXCLUSIONS

Makanan yang tidak termasuk di itinerary

Travel insurance

Keperluan Pribadi

 

OPTIONAL

Hotel

HOTEL

 

Cirebon: The Luxton Cirebon Hotel & Convention (bintang 4)

*triple sharing hanya jika jumlah pesertanya ganjil
**lokasi hotel strategis di pusat kota

HARGA

 

Harga tanpa hotel    : IDR 1.960.000/pax

Harga dengan hotel : IDR 2.375.000/pax

TERMS & CONDITIONS

 

Keberangkatan Minimal 22 Pax. Jika quota tidak terkumpul tour dapat dibatalkan oleh WALK INDIES dan biaya yang terbayar akan dikembalikan

Jadwal perjalanan dapat berubah sesuai dengan kondisi demi kelancaran pelaksanaan tour.
.

Kepastian akhir berangkatnya diumumkan paling lambat 10 hari sebelum hari tour atau bisa lebih cepat jika sudah terkumpul.

.

Apabila terjadi force majeur karena bencana alam, kerusuhan, suasana mencekam dan lain-lain, WALK INDIES tidak bertanggung jawab dalam pengembalian biaya atas service yang sudah dibayarkan dan tidak digunakan dan biaya tour tidak termasuk biaya pengeluaran tambahan yang disebabkan oleh force majeur.

.

KEBIJAKAN REFUND

*Skema penalty yang akan dikenakan jika melakukan refund :

>= 30 hari sebelum tour      : 50% penalty fee dari total biaya tour

29 – 14 hari sebelum tour    : 70% penalty fee dari total biaya tour

<=  13 hari sebelum tour   : 100% penalty fee dari total biaya tour

.

*Jika tidak bisa berangkat lebih baik dioper ke orang lain (tidak terkena biaya – dapat dilakukan sampai H – 72 jam sebelum keberangkatan)

.

*Sangat disarankan untuk membeli asuransi perjalanan yang meng-cover biaya refund fee nya jika ternyata halangan dalam mengikuti tour.

MEETING POINT

Meeting Point:

Sabtu, 21 Juni 2025 

 

Jakarta – Parkir Timur Senayan – jam 06:30 WIB

Bekasi – Rest Area 19A (Bekasi Timur) – 07:15 WIB

FINISHING POINT

Finish Point :

Minggu, 22 Juni 2025 

 

Cirebon – Stasiun Cirebon                       jam 14:30 WIB

Bekasi  – Rest Area 19B               sekitar jam 19:15 WIB

Jakarta – Parkir Timur Senayan  sekitar jam 20:00 WIB

Additional information

Dengan/Tanpa Hotel

Dengan Hotel, Tanpa Hotel

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Jalan Menuju Kesepakatan (Linggarjati & Cirebon) Bus Tour – 21-22 Juni 2025 (2D1N)”

Your email address will not be published. Required fields are marked *