Walking & Bus Tour – Moh. Hatta : Indonesie Vrij (Edisi Kemerdekaan – Part 02) – 18 Aug 2024

Pengumuman : Baik group A dan group B akan memakai bus yang sama, namun di mini walking tournya akan dipandu guide yang berbeda. Terima kasih

“Harum” adalah arti dari nama lahirnya Sang Proklamator dari bahasa Arab. Mohammad Athar yang kelak menjadi Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi pada tanggal 12 Agustus 1902. Dilahirkan dari keluarga ulama dan pedagang yang mementingkan pendidikan, mengantarnya untuk mendapatkan kesempatan belajar di sekolah Europe Lagere School. Dengan kepandaiannya, ia lulus dari sekolah Prins Hendrik School Batavia, sekolah elite, di tahun 1921 dengan peringkat tiga terbaik.

Lalu melanjutkan pendidikan ke negeri Belanda, belajar ekonomi di Erasmus Universiteit Rotterdam, dimana kelak Ia akan menjadi pengurus dan ketua dari “Perhimpunan Indonesia” bersama antara lain Iwa Kusumasumantri dan Gunawan Mangunkusumo. Inilah pertama kali nama Indonesia digunakan secara resmi sebagai nama organisasi, suatu aksi yang berani di masa kolonial. Tahun 1926, Hatta memimpin delegasi Perhimpunan Indonesia ke Breville, Prancis untuk memperkenalkan terminologi Indonesia sebagai suatu bangsa. Kemudian juga tahun 1927 di Brussel, Ia turut serta dalam “Liga Menentang Penjajahan dan Kolonialisme” membawa delegasi PI bersama dengan negara-negara lain yang masih bergulat untuk merdeka termasuk delegasi India (Jawaharlal Nehru) dan China.

“Indonesie Vrij” adalah pidato yang Bung Hatta tulis sebagai pledoi pada setelah ditangkap di Rotterdam dengan tuduhan terlibat dalam pemberontakan PKI tahun 1926-1927 dan melakukan penghasutan menentang Kerajaan Belanda. Nantinya ia dibebaskan dari tuduhan-tuduhan tersebut. Tidak lama, Bung Hatta ditangkap kembali dan diasingkan ke Boven Digul & Banda Neira. Namun pengasingan tidak menyurutkan tekadnya untuk memperjuangan nasib bangsa dan juga semangat belajarnya. Dilihat dari banyaknya buku-buku yang Ia baca selama di pengasingan.

Kehidupan sesudah keluar dari lingkaran kekuasaan di tahun 1956 setelah kemerdekaan, pun tetap dilaluinya dengan bersahaja dan tanpa rasa takut meninggalkan kenyamanan.

Di momen bulan kemerdekaan, kami ingin mengajak teman-teman napak tilas kisah kehidupan Bung Hatta, seorang “founding father” yang bersahaja dan sangat origin. Kita akan merefleksikan nilai-nilai, karya, dan teladan dari Mohammad Hatta, sang Proklamator.

“Maka dengan tercapainya penyerahan kedaulatan, perjuangan belum selesai.”Indonesia merdeka bukan tujuan akhir kita. Indonesia merdeka hanya syarat untuk bisa mencapai kebahagiaan dan kemakmuran rakyat.” – Dr. (H.C.) Drs. H. Mohammad Hatta