Train & Minibus Tour – The Ancient Mount of Tjiandjoer (Gunung Padang) – 24 Februari 2024
Rp 849.000
Tahun 1914, Rapporten van de Oudheidkundige Dienst atau Laporan Djawatan Purbakala mencatat penemuan pertama kali mereka tentang situs punden berundak di daerah Tjiandjoer, dekat Gunung Melati oleh seorang peneliti Belanda bernama N.J. Krom. Situs ini kelak dinamakan Gunung Padang yang berarti gunung yang terang. Tempat ini merupakan situs megalitikum yang memiliki jejeran batu besar dari lereng ke puncaknya membentuk punden berundak, tempat pemujaan nenek moyang.
Gunung yang tingginya sekitar 1.200 mdpl ini masih memiliki misteri bagaimana bebatuan sambungan kolom bisa disusun sampai ke puncak dengan lima buah teras di atasnya. Walaupun masih perlu penelitian lebih lanjut mengenai umur situs tersebut, namun diduga kuat ribuan tahun lalu oleh Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang yang terdiri dari arkeolog, sejarahwan, dan sosiolog bahwa sudah ada teknologi yang mumpuni di masa tersebut di Tanah Sunda.
Perjalanan menuju ke Gunung Padang akan dimulai di pagi hari dengan naik kereta api dari Bogor menuju Lampegan dengan transit di Sukabumi. Jalur tua ini dibangun oleh perusahaan kereta api pemerintah Hindia Belanda, Staatsspoorwegen (SS) di tahun 1884 untuk menyambungkan Bogor dengan Padalarang. Selama perjalanan, Anda akan menikmati pemandangan hamparan hijau dan juga melewati terowongan tua yang legendaris.
Terowongan Lampegan adalah terowongan kereta api tertua di Indonesia dengan design berbentuk oval yang berbeda dengan terowongan pada umumnya. Terowongan sepanjang 688 meter terpaksa dibangun karena tidak ada jalan lain selain membelah Gunung Kencana yang perkasa untuk menghubungkan Sukabumi dan Ciantjur.
Mari berpetualang ke Gunung Padang dalam perjalanan yang diberi nama “The Ancient Mount of Tjiandjur” di tanggal 24 Februari 2024 mendatang. Tur ini akan berlangsung sehari penuh dan menawarkan pengalaman perjalanan mengunjungi situs presejarah dengan berkereta api di rute heritage yang dibangun oleh Staatsspoorwegen (SS).
Reviews
There are no reviews yet.